Agung Sugenta Inyuta
Agung Sugenta Inyuta
  • Mar 31, 2022
  • 9648

Ketersediaan Bahan Pokok Aman, Masyarakat Diminta Bijak dan Bersikap Rasional

Ketersediaan Bahan Pokok Aman, Masyarakat Diminta Bijak dan Bersikap Rasional
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi

LAMPUNG - Menjelang ramadan, Gubernur Arinal Djunaidi memastikan ketersediaan bakan pokok di Lampung aman. Karena itu, masyarakat diminta untuk tidak panik dengan membeli dan menumpuk sejumlah kebutuhan pokok. 

"Informasikan bahwa kebutuhan pokok aman. Sehingga masyarakat diminta untuk dapat bersikap rasional dan bijak dalam pemenuhan konsumsi pada bulan ramadan dan Idul Fitri, " kata Arinal, Senin (28-3-2022).

Gubernur meminta kepala daerah agar mampu memonitor harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di wilayahnya masing-masing.

"Saya minta kepala daerah agar dapat mengoptimalkan Pusat Informasi Harga Strategis. Monitoring harga pangan dan lakukan pemantauan langsung ke lapangan guna memastikan ketersediaan stok pangan. Baik milik pemerintah maupun pelaku usaha., " pintanya.

Arinal juga meminta Satgas Pangan agar siap menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat selaku konsumen dalam mengkonsumsi komoditas pangan.

"Memberikan tindakan baik melalui pembinaan maupun hukum yang berlaku sesuai peraturan, apabila ditemukan pelaku usaha yang menyimpang, " tuturnya.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kusnardi meminta masyarakat tidak perlu khawatir.

Sebab, Pemprov Lampung akan memenuhi kebutuhan pokok hingga Mei mendatang. 

"Sebagai upaya pengendalian ketersediaan dan harga, Pemprov akan menggelar pasar murah, " kata Kusnardi.

Meski demikian, dia mengakui, ada beberapa bahan pokok yang saat ini masih minus. 

Seperti bawang merah yang ketersediaannya hanya 329 ton, sedangkan kebutuhan hingga Mei mencapai 7.654 ton.

"Namun kebutuhan masyarakat tetap bisa terpenuhi dari pasokan sentra produksi Jawa Tengah/Brebes dan Nusa Tenggara Barat, " sebutnya.

Begitu juga dengan cabai rawit yang ketersediaannya hanya 4.653 ton, sedangkan kebutuhan mencapai 8 ribu ton. 

Kusnardi memastikan, kekurangan 3.235 ton itu akan dipenuhi dari pasokan Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Selain itu, dia menyebutkan, beberapa kebutuhan lainnya juga mengalami minus. Meski demikian, dia memastikan, agar kebutuhan masyarakat tetap bisa terpenuhi. (Agung) 

Bagikan :

Berita terkait

MENU